hari ini seperti biasa, aktivitas sebagai engineer pemula, main dengan ferrin clorida, melebur papan pcb, nge-bor papan pcb, merangkai rangkaian sederhana, menyolder, dan tadaaa, magic happened.
hari ini diawali dengan, bad mood, or even worse, mental-break-down. hahaha its usual thing, actually.
semenjak hidup dan tinggal di kota besar, everything has changed. everything, literally.
masalah apa yang berubah, yeah you know it well, tapi semua perubahan itu terkadang menamparku deengan keras. this is real life, i cant stay at my comfort zone anymore.
mungkin kita memiliki teman kelas yang lebih alay, lebih centil, lebih sok-tau, lebih menjengkelkan, lebih ke-'dewasa'-an, lebih sok-pintar, lebih.... more 'bad' things and so on, and bla bla bla..
tapi... saya bisa apa?
saya hanya datang dari kota kecil mencoba beradaptasi dengan lingkungan sekitar yang serba.......extra-ordinary.
kembali ke real life. saya ndak bisa mengajak semuanya untuk berubah sesuai keinginanku. kata orang, begitulah orang-orang. saya sendiri ndak mau di asal judge, jadi saya ndak terlalu memusingkan hal seperti itu.
as long as its not me, its okay, and its gonne be totally fine.
di sini, saya melihat dengan jelas, apa yang orang katakan, seperti apa remaja itu. seperti apa remaja yang mau tau segalanya itu. seperti apa remaja yang sedang mencari jati dirinya itu.
berawal dari saya duduk sendirian di bangku paling belakang, mencoba mengenal tiap wajah dan nama baru, mencoba aktivitas belajar-mengajar yang baru. aku akui, itu gampang-gampang-susah.
kuncinya beradaptasi itu : accept what people really is, but dont try to be them. be you.
kata 'accept' itu nggak segampang menerima-menerima aja. kalian bakalan liat orang itu dengan perilaku, sikap, dan tingkah laku itu for the good-damn-three-shit-years.
tapi dari situ, aku tegakkan pilihanku, pendirianku, i am not gonna be one of them, since i am one of a kind :D
jangan pernah menanyakanku apakah aku merindukan kampung halamanku. tempatku dibesarkan walau kota kecil dan segala kesedarhanaan dan kekurangannya dan ketidak-mewahannya. tempat yang paling kurindukan.
oh iya, aku rindu Hiro di kotaku itu. Langit biru polos yang menetap di sana begitu juga segala kenangannya. Di sini, di sini tidak punya hal se indah itu. Yang ada bangunan tinggi, asap asap bertebaran, mobil-motor berjajar bagai semut-semut merah mengerumuni santapannya. Aku merindukan kota kelahiranku dengan segala apa adanya.
kota yang sedang berkembang itu, kudoakan terus untuk sukses di segala hal. amin.
saya sedang mengetik post ini di laptop pertamaku, kala itu saya menginjak kelas tujuh, saya yang masih newbie dalam hal fangirl dan kpop dan segala isinya itu mengisi memory laptop itu penuh dengannya. terputar sudah kala kami siswa kelas 7c menjalani hari-harinya di sekolah penuh kenangan itu.
Dan pada akhirnya, saya akan selalu bangga menjadi salah satu dari mereka. selalu bangga menjadi salah satu teman mereka. biarlah suatu hari kita takkan bertemu, forgotten, tapi apa daya manusia tidak dapat memenuhi segala keinginannya.
Tapi saya yakin dengan mereka, mereka....
ah, entahlah sudah berapa bulan tak kudengar suara, tak kulihat wajah itu.
sudahlah. aku di sini, dan mereka di sana. tapi kawan, aku merindukanmu.
No comments:
Post a Comment